Tantrum adalah kondisi dimana anak
sering bersikap emosional, marah-marah, menagmuk tanpa sebab serta suka
membanting benda apapun yang ada di dekatnya. Kondisi ini umumnya terjadi pada
anak usia 1 sampai 4 tahun. Jadi, pada saat usia seperti ini para orang tua
diharapkan bersabar menghadapi anak karena sikap tantrum merupakan salah sati
cara kounikasi anak kepada orang tuanya.
Jika anak sering bersikap tantrum,
maka orang tua harus berusaha menghentikan amukannya dengan bersikap baik
dan sabar sehingga tanrum pada si anak tidak semakin menjadi-jadi.
Penyebab
Tantrum pada Anak
Bagi
sebagian anak usia di bawah 5 tahun, tantrum merupakan cara mereka untuk keluar
dari sebuah masalah. Misalkan dengan berteriak-teriak maka Anda akan
membelikannya mainan, itu berarti dengan ‘amukannya’ maka Anda akan menuruti
keinginannya, dan lain sebagainya. Namun demikian, tantrum pada anak akan
bekurang ketika si anak merasa keletihan dan kelaparan.
Penyebab
tantrum pada anak umumnya terjadi ketika ia tidak mendapatkan apa yang dia
inginkan ataupun dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dia mau dikarenakan kemampuan
bahasanya yang belum kompleks secara benar. Mereka hanya mampu mengungkapkan beberapa
kata di dalam pikirannya. Sehingga mereka mengamuk untuk mengutarakan apa
maksudnya. Tantrum pada anak bisa jadi merupakan sebuah observasi yang ia
lakukan, lho.
Saat dirinya tidak bisa mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika
mengamuk dan Anda menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal (mengamuk)
itu untuk memenuhi keinginannya. Dan jika dibiarkan, hal itu akan menjadi
kebiasaan buruknya.
Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan begitu saja karena hal itu akan
membuat kita pusing, dan juga tidak baik untuk karakter si anak sampai dia
dewasa. Cara yang paling mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah
* Berbicara dari hati ke hati kepada anak.
Anak-anak akan marah dan menjadi agresif dalam mengekspresikan perasaan mereka.
Mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu adalah hal utama yang harus Anda
lakukan untuk membantu meredakan tantrumnya. Berbicaralah pada mereka tentang
apa yang mereka rasakan. Tunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka, tapi
tidak perilaku mereka. Anak-anak dapat berperilaku buruk karena mereka
membutuhkan perhatian yang lebih. Untuk itu, Anda harus menunjukkan padanya
bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji perilakunya yang baik dan memberi
mereka banyak dekapan ketika mereka tidak berperilaku buruk. Dan katakan pada
mereka bahwa Anda tidak suka dengan perilakunya yang buruk.
* Anda tetap tenang dan sabar
Jika anak mengalami tantrum, usahakan Anda tidak terjebak dalam situasi emosi yang
tidak terkontrol tersebut. Anda harus tetap tenang dan tidak emosional.
Beritahukan padanya, jika ia tenang maka Anda akan berbicara padanya tentang
keinginannya. Bernegosiasilah dengan baik kepada anak. Sebagai orang tua, Anda jangan
terpancing emosi saat anak Anda mengamuk atau marah-marah. Jangan membiarkannya
melempar barang yang ada di dekatnya. Beri tahu bahwa yang ia lakukan itu tidak
baik. Jika Anda berada di tempat keramaian (misalnya saat makan malam di luar
bersama), bawalah anak Anda keluar ruangan sebentar untuk meredakan emosinya.
Jangan biarkan amarahnya mengganggu makan malam Anda dan yang lainnya.
* Alihkan perhatiannya.
Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru.
Manfaatkan hal ini untuk mengalihkan emosinya saat tantrum pada anak terjadi.
Ada baiknya Anda mencari pengalihan seperti mainan yang sudah lama tidak
dimainkan atau jajanan kesukaan untuk menghiburnya. Hal itu bisa membuatnya
lupa dengan tantrumnya, lho. Anda bisa mengajaknya bermain atau
memintanya untuk membantu Anda memasak dan lain sebagainya.
* Jangan memukul anak
Saat anak mengalami tantrum, janganlah memukul atau berteriak kepadanya.
Memukulnya bukanlah pilihan yang tepat dan itu akan membuat tantrumnya menjadi
lebih buruk lagi. Kendati Anda bisa saja terpancing emosi oleh tingkahnya,
usahakan untuk ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Anda, dan cobalah untuk
membuatnya tenang. Anda harus berusaha tegas dan disiplin padanya. Jangan
biarkan tantrumnya menjadi kebiasaan yang kerap ia lakukan jika ia menginginkan
sesuatu yang tidak Anda turuti.
Jika tantrum pada anak Anda tampak sering terjadi, dan membuatnya menyakiti
dirinya sendiri atau orang lain, maka orang tua harus segera mencari bantuan.
Segera konsultasikan pada dokter atau psikologi untuk mendiskusikan tahap
perkembangan dan perilaku anak.