Ad

Thursday, November 8, 2018

Tantrum Pada Anak



Tantrum adalah kondisi dimana anak sering bersikap emosional, marah-marah, menagmuk tanpa sebab serta suka membanting benda apapun yang ada di dekatnya. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak usia 1 sampai 4 tahun. Jadi, pada saat usia seperti ini para orang tua diharapkan bersabar menghadapi anak karena sikap tantrum merupakan salah sati cara kounikasi anak kepada orang tuanya.
Jika anak sering bersikap tantrum, maka orang tua harus berusaha menghentikan amukannya dengan bersikap baik dan sabar sehingga tanrum pada si anak tidak semakin menjadi-jadi.

Penyebab Tantrum pada Anak
Bagi sebagian anak usia di bawah 5 tahun, tantrum merupakan cara mereka untuk keluar dari sebuah masalah. Misalkan dengan berteriak-teriak maka Anda akan membelikannya mainan, itu berarti dengan ‘amukannya’ maka Anda akan menuruti keinginannya, dan lain sebagainya. Namun demikian, tantrum pada anak akan bekurang ketika si anak merasa keletihan dan kelaparan.
Penyebab tantrum pada anak umumnya terjadi ketika ia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan ataupun dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dia mau dikarenakan kemampuan bahasanya yang belum kompleks secara benar. Mereka hanya mampu mengungkapkan beberapa kata di dalam pikirannya. Sehingga mereka mengamuk untuk mengutarakan apa maksudnya. Tantrum pada anak bisa jadi merupakan sebuah observasi yang ia lakukan, lho. Saat dirinya tidak bisa mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika mengamuk dan Anda menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal (mengamuk) itu untuk memenuhi keinginannya. Dan jika dibiarkan, hal itu akan menjadi kebiasaan buruknya.

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan begitu saja karena hal itu akan membuat kita pusing, dan juga tidak baik untuk karakter si anak sampai dia dewasa. Cara yang paling mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah

* Berbicara dari hati ke hati kepada anak.
Anak-anak akan marah dan menjadi agresif dalam mengekspresikan perasaan mereka. Mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu adalah hal utama yang harus Anda lakukan untuk membantu meredakan tantrumnya. Berbicaralah pada mereka tentang apa yang mereka rasakan. Tunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka, tapi tidak perilaku mereka. Anak-anak dapat berperilaku buruk karena mereka membutuhkan perhatian yang lebih. Untuk itu, Anda harus menunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji perilakunya yang baik dan memberi mereka banyak dekapan ketika mereka tidak berperilaku buruk. Dan katakan pada mereka bahwa Anda tidak suka dengan perilakunya yang buruk.

* Anda tetap tenang dan sabar
Jika anak mengalami tantrum, usahakan Anda tidak terjebak dalam situasi emosi yang tidak terkontrol tersebut. Anda harus tetap tenang dan tidak emosional. Beritahukan padanya, jika ia tenang maka Anda akan berbicara padanya tentang keinginannya. Bernegosiasilah dengan baik kepada anak. Sebagai orang tua, Anda jangan terpancing emosi saat anak Anda mengamuk atau marah-marah. Jangan membiarkannya melempar barang yang ada di dekatnya. Beri tahu bahwa yang ia lakukan itu tidak baik. Jika Anda berada di tempat keramaian (misalnya saat makan malam di luar bersama), bawalah anak Anda keluar ruangan sebentar untuk meredakan emosinya. Jangan biarkan amarahnya mengganggu makan malam Anda dan yang lainnya.

* Alihkan perhatiannya.
Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Manfaatkan hal ini untuk mengalihkan emosinya saat tantrum pada anak terjadi. Ada baiknya Anda mencari pengalihan seperti mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau jajanan kesukaan untuk menghiburnya. Hal itu bisa membuatnya lupa dengan tantrumnya, lho. Anda bisa mengajaknya bermain atau memintanya untuk membantu Anda memasak dan lain sebagainya.

* Jangan memukul anak
Saat anak mengalami tantrum, janganlah memukul atau berteriak kepadanya. Memukulnya bukanlah pilihan yang tepat dan itu akan membuat tantrumnya menjadi lebih buruk lagi. Kendati Anda bisa saja terpancing emosi oleh tingkahnya, usahakan untuk ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Anda, dan cobalah untuk membuatnya tenang. Anda harus berusaha tegas dan disiplin padanya. Jangan biarkan tantrumnya menjadi kebiasaan yang kerap ia lakukan jika ia menginginkan sesuatu yang tidak Anda turuti.

Jika tantrum pada anak Anda tampak sering terjadi, dan membuatnya menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, maka orang tua harus segera mencari bantuan. Segera konsultasikan pada dokter atau psikologi untuk mendiskusikan tahap perkembangan dan perilaku anak.

No comments:

Post a Comment